Gangguan Identitas Gender dan Seksual

Ilustrasi : Olga Syahputri

Olga Syaputri (hanya Ilustrasi)

GANGUAN IDENTITAS GENDER DAN GANGGUAN SEKSUAL

Pendahuluan

Seksualitas merupakan sebuah ranah yang sangat pribadi dalam kehidupan individu. Setiap orang adalah makhluk seksual dengan minat dan fantasi yang dapat mengejutkan atau bahkan dapat mengagetkan kita dari waktu ke waktu. Hal ini merupakan fungsi seksual yang normal. Namun ketikan hasrat dan fantasi tersebut mulai membahayakan diri kita dan orang lain maka dapat digolongkan abnormal.

Perilaku seksual itu bermacam-macam dan ditentukan oleh interaksi faktor-faktor yan kompleks. Perilaku seksual juga dipengaruhi oleh hubungan seseorang dengan orang lain, lingkungan dan kultur dimana ia tinggal.

ISI

  1. GANGGUAN IDENTITAS GENDER

Identitas jenis kelamin adalah keadaan psikologis yang mencerminkan perasaan dalam diri seseorang sebagai laki-laki atau perempuan. Identitas jenis kelamin didasarkan pada sikap, pola perilaku dan atribut lain yang ditentukan secara kultural yang biasanya berhubungan dengan maskulinitas atau feminitas. Orang dengan identitas jenis kelamin yang sehat akan mampu berkata ” saya adalah laki-laki” atau ”Saya adalah perempuan”.

John Money mengambarkan perilaku peran jenis kelamin sebagai semua hal yang dikatakan atau dilakukan seseorang  untuk mengungkapkan dirinya sendiri sebagai individu yang memiliki status laki-laki atau perempuan. Suatu peran jenis kelamin tidak didapatkan ketika lahir teapi dibangun secara komulatif melalui pengalaman yang ditemukan dan dilakukan melalui pengajaran yang kebetulan dan tidak direncanakan, melalui instruksi dan penanaman yang tegas.

Hal yang perlu dperhatikan adalah kesesuaian identitas jenis kelamin dan peranan jenis kelamin. Walaupun atribut biologis itu penting tetapi faktor utama dalam mendapatkan peranan yang sesuai dengan jenis kelamin seseorang adalah melalui proses belajar.

Sedangkan orientasi seksual digambarkan sebagai obyek impuls seksual seseorang/kecenderungan reposn erotik seseorang. Contohnya heteroseksual : jenis kelamin berlawanan, homoseksual : jenis kelamin sama dan biseksual : kedua jenis kelamin.

Gangguan identitas gender biasanya dikenal juga dengan istilah transeksualisme, memiliki karakteristik perasaan yang menetap dalam diri sesorang tentang ketidaknyamanan memiliki jenis kelamin (biologis) mereka, dan peran gender yang sesuai dengan  jenis kelamin tersebut. Pada istilah sehari-hari  mereka inilah yang sering disebut sebagai waria.wadam.banci.bencis.bencong ataupun istilah –istilah semacam itu. Gangguan ini biasanya muncul sejak awal masa kanak-kanak, munclunya ganguan ini antara lain saat usia 2-4 tahun, mereka merasa bahwa mereka adalah orang yang berjenis kelamin berbeda dengan dirinya saat itu. Mereka tidak menyukai pakaian dan aktivitas yang sesuai dengan jenis kelamin mereka. Bukti-bukti anatomi mereka atau kelamin normal dan karakteristik jenis kelamin sekunder yang umum, seperti tumbuhnya cambang pada laki-laki dan membesarnya payudara pada perempuan, tidak membuat mereka merasa bahwa mereka adalah orang dengan gender yang dilihat orang lain pada mereka.

Data menunjukkan bahwa gangguan indentitas gender 6 kali lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Ketika gannguan identitas gender bermula di masa kanak-kanak hal itu dihubungkan dengan banyaknya perilaku lintas gender, sperti cara berpakaian yang menyerupai lawan jenisnya, lebih suka bermain dengan teman-teman lawan jenisnya. Meskipun demikian, sebagian besar anak yang mengalami gangguan identitas gender tidak tumbuh dewasa sebagai orang yang terganggu, meskipun banyak yang menunjukkan orientasi homoseksual.

PENYEBAB GANGGUAN IDENTITAS GENDER

FAKTOR BIOLOGIS

Penjelasan biologis munculnya gangguan identitas gender sangat berkaitan dengan hormon dalam tubuh. Tubuh manusia menghasilkan hormon testosteron yang mempengaruhi neuron otak, dan berkontribusi terhadap maskulinitas otak yang terjadi pada area seperti hipotalamus. Dan sebaliknya dengan homon feminin. Namun hingga saat ini, pengaruh hormon terhadap munclnya gangguan masih menjadi kontroversi.

FAKTOR SOSIAL DAN PSIKOLOGIS

Seorang anak akan mengembangkan identitas gendernya selaras dengan apa yang diajarkan pada mereka selama masa pengasuhan. Menurut pendekatan psikososial, terbentuknya gangguan identitas gender dipengaruhi oleh interaksi temperamen anak, kualitas dan sikap orang tua. Secara budaya masih terdapat larangan bagi anak laki-laki untuk menunjukkan perilaku feminin dan anak perempuan menjadi tomboy, termasuk dengan perbedan terhadap pakaian dan mainan untuk anak laki-laki dan perempuan. Hipotesis lain adalah bahwa perilaku feminin yang stereotip pad aanak laki-laki didorong oleh ibu yang sejak sebelum kelahiran anak menginginkan anak perempuan. Namun hipotesis ini masih mendapat tantangan hingga kini.

TERAPI GANGGUAN IDENTITAS GENDER

PERUBAHAN TUBUH

Proses perubahan tubuh seharusnya didahului dengan psikoterapi selama 6-12 bulan dan hidup sesuai gender yang diinginkan, dengan fokus terapi pada kecemasan dan depresi yang dialami, dan berbagai kemungkinan yang tersedia bagi orang yang ingin mengubah tubuhnya. Perubahan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya beberapa orang yang mengalami gangguan identitas gender dapat memilih untuk menjalani operasi kosmetik, seoramg transeksual laki-lak ike perempuan dapat menjalani elektrolisis untuk menghilangkan bulu-bulu di wajah dan operasi untuk mengecilkan pipi dan jakun. Banyak transesksual juga mengkonsumsi hormon agar tubuh mereka secara fisik mendekati keyakinan mereka tentang gender mereka.

OPERASI PERGANTIAN JENIS KELAMIN

Cara ini adalah suatu proses dimana alat genital diubah untuk dibuat menyerupai alat kelamin lawan jenis. Karena apabila sudah dilakukan operasi jenis kelamin tidak dapat diubah lagi, maka ada proses yang harus dialalui. Antara lain dengan mengikuti percobaan hidup dengan jenis kelamin yang diharapkan selama setidaknya 3 bulan dan juga pasien harus menjalani terapi hormon.

MENGUBAH IDENTITAS GENDER

Identitas yang dimiliki mungkin dapat diubah, sehingga sesuai dnegan jenis kelamin biologisnya. Beberapa orang di Amerika Serikat mencoba cara ini dan berhasil. Namun hal ini cukup sulit dan sering gagal, sehingga kebanyakan penanganan yang dilakukan adalah dengan mengubah jenis kelamin (biologis).

One comment on “Gangguan Identitas Gender dan Seksual

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

* Copy This Password *

* Type Or Paste Password Here *

7,716 Spam Comments Blocked so far by Spam Free Wordpress

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>