Penyimpangan Cara Makan
Arti psikologis dari makanan berkembang jauh diluar kekuatan nitrisinya. Secara umum manusia menjediakan berjam-jam dan banyak usaha untuk memilih, menyiapkan, dan menyajikan hidangan makanan. Sebagai tambahan terhadap ketergantungan fisik terhadap makanan, manusia mempunyai asosiasi emosional kuat terhadap makanan. Orang yang lapar akan merasa tidak nyaman dan mudah menimbulkan amarah, sebaliknya suatu yang makanan enak dapat menyebabkan orang merasa senang dan puas.
Pada sebagian orang, makanan memiliki arti yang sangat besar, dan mereka temukan diri mereka menjadi diperbudak pada suaturitual aneh yang tak sehat saat proses santapan. Orang dengan penyimpangan cara makan berjuang untuk mengendalikan perilaku dan nya yang menyimpang mengenai makanan, dan gangguan terhadap mereka yang berada dekat dengan mereka, banyak yang menempatkan mereka pada dalam bahaya. Kita akan memperhatikan dua penyimpangan yang berhubungan dengan makanan, yaitu: anorexia nervosa dan bulimia nervosa. Walaupun mereka adalah penyimpangan yang beda, ada persamaan penting pada caranya untuk dapat dipahami. Sebagai konsekwensi, kita pembahasan ini akan berkombinasi menyangkut perawatan dan teori tentang penyimpangan-penyimpangan ini.
Karakteristik Anorexia Nervosa
Walaupun banyak orang-orang di Barat yang melakukan diet untuk menurunkan berat badan, pada beberapa titik dalam hidup mereka (Polivy& Herman, 1987), penderita penyimpangan cara makan anorexia nervosa membawa harapan yang tipis hingga sesuatu yang ekstrim, berkebangnya suatu ketakutan yang kuat untuk menjadi gemuk yang menyebabkannya melakukan diet dengan tujuan untuk menjadi kurus. Ketakutan menjadi gemuk merupakan suatu teknik penilaian yang terpenting untuk mendiagnosa anorexia nervosa. Beberapa penderita anorexia nervosa (tipe menolak makan) melakukan berbagai perilaku yang sesuai dengan tujuan pengurangan berat badan seperti menyalah-gunakan obat pencuci perut atau pil diet yang dan memaksakan diri dalam melakukan kegiatan olahraga. Orang yang lain (tipe suka banyak makan) makan terlalu banyak kemudian memaksa diri mereka untuk membersihkannya, atau membersihkan diri mereka apapun juga yang mereka makan. Kelaparan yang berhubungan dengan anorexia nervosa menyebabkan sejumlah kelainan fisik seperti gangguan haid, kulit kering dan pecah-pecah, denyut jantung melambat, mengurangi aktivitas gastrointestinal, dan kelemahan berotot (Kaplan & Woodside)
Daftar Pustaka
Martaniah, M, Sri, 2004. Pengantar Psikologi Abnormal. Psikologi UGM. Yogyakarta