Menurut Peterson (1958) rehabilitasi adalah restorasi (perbaikan) orang yang menderita disabilitas untuk dapat berguna sesuai dengan kemampuannya. Restorasi dapat mencakup fisik, mental sosial, vokasional dan ekonomi. Tujuannya adalah membantu individu untuk dapat mandiri, (membantu individu membuat dirinya mandiri). Dalam usaha restorasi ini, dapat dilakukan dengan cara membantu individu untuk menentukan jalan hidup yang paling baik bagi dirinya. Hal ini sesuai dengan tujuan konseling non direktif. Akan tetapi sering cara ini tidak digunakan dalam rehabilitasi. Banyak pekerja rehabilitasi mengambil sikap bahwa klien harus direhabilitasi secepat mungkin, sebelum mendengarkan keputusan dari klien.
Jika para klien suda mengembangkan sikap mandiri, mereka dapat menangani perubahan-perubahan yang datang, dengan lebih baik, dan dapat menangani problem di dalam kehidupannya. Apabila mereka berpartisipasi aktif dan penuh dalam pemecahan masalahnya, mereka akan merasa bahwa tujuan itu menarik.dan sesuai. Kemandirian sebagai tujuan rehabilitasi dapat dicapai dengan cara mempraktekan mengambil tanggungjawab bagi diri sendiri. Ada 4 aspek yang memungkinkan pengembangan tanggungjawab dan kemandirian pada klien.
Yang pertama, sikap pekerja rehabilitasi, yaitu mengakui klien sebagai manusia, atau person yang mempunyai kapasitas untuk membantu diri sendiri jika diberi kesempatan. Mungkin ia kurang percaya diri, kehilangan respek terhadap dirinya sendiri. Tetapi permulaan dari restorasi respek diri adalah apabila dia mengalami respek dari orang lain. Untuk mengembangkan respek diri ini dapat dengan cara memperlakukan klien sebagai individu yang berharga untuk di hargai, orang yang perlu di perhitungkan, yang ide-idenya, perasaannya dan keinginannya adalah penting
Aspek kedua, Klien yang cacat harus di perlakukan sebagai individu yang unik, jangan menganggap kecacatannya sebagai suatu kasus. Pekerja rehabilitasi harus lebih memfokus pada kekuatan-kekuatanya dan kemampuannya untuk mandiri bukan pada kekurangan dan ketidakmampuannya atau ketergantungannya.
Aspek ketiga, pekerja rehabilitasi berusaha untuk sunggu-sunggu mengerti klien, memberi kepercayaan terhadap klien untuk mengambil tanggungjawab bagi dirinya sendiri, dalam memecahkan problem-problemnya sesuai kapasitasnya, dan mengembangkan sendiri solusinya. Pekerja rehabilitasi konsentrasi pada sikap, perasaan, dan persepsi klien.
Aspek keempat, Pekerja rehabilitasi harus mengakui adanya perbedaan individu pada klien. Setiap klien berbeda, walaupun dengan disebilitas yang sama belum tentu mempunyai kesamaan dalam penyesuaiannya. Agar dapat sukses dalam rehabilitasi, pekerja rehabilitasi mengembangkan dalam diri klien pengertian diri sendiri, sehingga pilihannya sesuai bagi dirinya.
Rehabilitasi menuju kemandirian membutuhkan waktu dan kesabaran. Karena klien harus diberi kesempatan untuk mengerjakannya sendiri, agar ia belajar. Karena rehabilitasi adalah proses belajar.
jogjatranslate.com jasatranslate.com copycdjogja.com duplikatcd.com alatinterpreter.us alat-interpreter.com sewaalatinterpreterjogja.com rentalalatinterpreterjogja.com persewaanalatinterpreter.com jasainterpreter.us sewaalatinterpretersurabaya.com sewaalatinterpretersemarang.com interpreterjogja.com