Proses psikologis dasar: Berpikir , bahasa, dan inteligensi (bag 2)

BAHASA

Bahasa merupakan bagian penting pada proses-proses kognitif. Susah membayangkan bagaimana sebuah peradaban tanpa bentuk bahasa.

Ada tiga aspek bahasa, yaitu language comprehension, reading  dan language production.

Language Comprehension (Pemahaman Bahasa)

Proses memahami bahasa, sering disebut sebagai language comprehension, melibatkan penggunaan pengetahuan yang disimpan untuk menginterpretasi input baru. Individu dalam mendengar satu set suara dan mengolah untuk dibuat menjadi bermakna menggunakan pengetahuannya yang luas tentang suara, kata-kata, aturan bahasa dan dunia sekitarnya.

Proses yang terjadi dalam language comprehension

  1. Speech Perception (persepsi kata) mengacu pada proses dimana sistem auditori pendengar mengubah getaran suara menjadi rangkaian suara yang kemudian dipersepsikan sebagai kata-kata.
  2. constituent structure: pemahaman terhadap rangkaian kata-kata (kalimat) secara keseluruhan dengan menghilangkan sebagian kata-kata yang tidak perlu tanpa mengubah maknanya. Konteks dalam proses ini sangat membantu dalam memaknai rangkaian kata (kalimat) tersebut.
  3. transformational grammar: Chomsky berpendapat bahwa orang dalam memahami kalimat melakukan transformasi struktur permukaan kalimat ke dalam bentuk struktur dasar yang lebih dalam, yaitu makna abstrak dari suatu kalimat. Dua kalimat yang berbeda struktur permukaannya kemungkinan memiliki struktur dalam (makna) yang sama. Sebaliknya, dua kalimat yang sama struktur permukaannya boleh jadi memiliki makna yang berbeda.

Kalimat akan lebih sulit dipahami jika:

  1. kalimat negatif, yaitu mengandung kata tidak
  2. berbentuk pasif
  3. ambigu, mencakup a) leksikal yaitu jika satu kata memiliki makna beragam, b) struktur permukaan kalimat dimana kata-kata dapat dikelompokkan dengan cara lebih dari satu, dan c) struktur dalam, yaitu relasi logis antar phrase dapat diinterpretasikan dua makna

Reading

Selama membaca ada proses saccadic eye movement yaitu gerakan mata dari satu titik ke titik lain. Hal ini harus dilakukan agar retina terfokus pada posisi kata yang dibaca sehingga diperoleh penglihatan yang jelas. Hasil penelitian menunjukkan rentang huruf yang bisa terbaca secara jelas adalah empat di kiri dan delapan di kanan mata. Pembaca yang baik dapat melakukan saccadic eye movement dengan rentang yang lebar, berhenti sebentar, dan jarang kembali ke titik awal

Language production

 

Perkembangan Bahasa

Penelitian dalam perkembangan bahasa akhir-akhir ini menemukan pola perkembangan yang sama, yaitu dari kemampuan umum menuju pada kemampuan yang lebih spesifik.

Tahap- tahap yang dilalui adalah

  1. Cooing (menggumam): ini terjadi pada masa bayi, yaitu bayi mengeluarkan suara-suara yang mencakup semua fonem yang mungkin ada. Suara-suara tersebut sama pada bayi dan bahasa yang berbeda, mencakup pula bayi yang tuli.
  2. Babbling (meraban): terjadi pada bayi berusia sekitar 6 bulan; bayi mampu mengeluarkan fonem yang menonjol yang menandai bahasa utama bayi
  3. One-word utterance: bayi usia 6 bulan – 1 tahun menggunakan satu kata untuk menyampaikan maksud, keinginan, maupun tuntutannya. Biasanya berupa kata benda yang menggambarkan objek-objek yang dikenalnya melalui pengamatan
  4. Two word-utterance dan telegraphic speech: secara bertahap, pada usia 1,5 – 2,5 tahun, anak dalam berkomunikasi mulai mengkombinasikan kata-kata tunggal untuk menghasilkan ucapan dua kata. Pada tahap ini sering terjadi overextension errror yaitu kesalahan penerapan kosa kata dalam menyatakan sesuatu pada situasi yang berlainan karena keterbatasan kosa kata anak.
  5. Basic adult sentence structure: anak usia 3-4 tahun sudah mampu berkomunikasi dalam bentuk kalimat yang lengkap

Bagaimana manusia memperoleh kemampuan berbahasa? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan berbagai perspektif. Menurut Chomsky seorang tokoh ahli bahasa menyatakan bahwa pada diri manusia sudah ada kemampuan bawaan untuk berbahasa yang disebut LAD (Language Acquisition Device)

Dalam perspektif yang menekankan pengaruh lingkungan, kemampuan berbahasa dapat diperoleh karena proses imitasi dan modeling.